Rabu, 19 Desember 2012

GEJALA GEOGRAFI DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI





Gejala-gejala Geografi dalam Hidup Sehari-hari
Gejala-gejala geografi yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, tercermin dalam
berbagai hal, antara lain dalam persebaran pemukiman, persebaran pusat-pusat aktivitas
penduduk (sekolah, rumah, pasar dan industri), peristiwa alam seperti banjir, gempa, letusan
gunung api, cuaca, iklim dan sebagainya.
Di dalam geosfer peristiwa-peristiwa alam banyak yang berkaitan dengan kehidupan manusia
secara langsung ataupun tidak langsung. Secara langsung maksudnya manusia dapat
merasakan sedangkan tidak langsung maksudnya berpengaruh terhadap manusia walaupun
manusia tersebut tidak semua merasakannya.
Dalam uraian berikut akan dijelaskan obyek kajian material dan obyek kajian formal dalam
kaitan dengan kehidupan sehari-hari.
A. Kajian Obyek Material Geografi dalam kaitannya dengan Kehidupan
Sehari-hari
1. Gejala pada Atmosfer
Antara lain sebagai berikut:
• Terjadi perubahan musim.
Akibat yang berpengaruh adalah pada musim penghujan, para petani mulai
menggarap lahannya.
• Bisa juga berpengaruh pada jenis pakaian yang digunakan penduduk, misalnya
di daerah beriklim dingin, pakaian yang digunakan tebal-tebal.
2. Gejala pada Hidrosfer
Antara lain sebagai berikut:
• Besar kecilnya air limpasan, selain dipengaruhi oleh besar dan lamanya hujan
juga dipengaruhi oleh penggunaan lahan oleh manusia.
Bila perbukitan yang seharusnya dijadikan tempat peresapan air, dijadikan untuk
permukiman, atau kegiatan pertanian yang tidak memperhatikan pelestariannya,
maka air limpasan semakin banyak. Air limpasan yaitu air yang mengalir di
permukaan tanah (run off).
• Besar kecilnya cadangan air tanah dipengaruhi banyak sedikitnya peresapan air
ke dalam tanah. Hal ini dipengaruhi oleh jenis batuan dan jenis penutup lahan.
Cadangan air tanah juga dipengaruhi oleh cara manusia memanfaatkannya. Bila
manusia memanfaatkan air tanah secara boros, maka ketersediaannya akan
cepat habis.
3. Gejala pada Lithosfer
Antara lain sebagai berikut:
• Untuk mengurangi tingkat erosi, pemanfaatan lahan di daerah miring dilakukan
dengan membuat sengkedan (terrasering).
• Supaya tidak terjadi penurunan daya dukung lahan, maka harus diupayakan
pemanfaatan lahan dengan memperhatikan kemampuan lahannya.
4. Gejala pada Biosfer
Keanekaragaman flora dan fauna menyebabkan keanekaragaman konsumsi bahan
pangan. Pada daerah penghasil padi penduduk makan nasi dari beras, pada daerah
gandum menggunakan terigu sebagai bahan untuk membuat makanannya.
Keberadaan hewan juga demikian, contoh orang Thailand menggunakan gajah untuk
membantu pekerjaannya, sedangkan di Indonesia penduduk memanfaatkan kuda,
sapi dan kerbau. Hal ini disebabkan karena keberadaan dari hewan-hewan itu.
5. Gejala pada Antroposfer
Manusia di permukaan bumi beragam adat dan budayanya, hal ini mengakibatkan
interaksi antara penduduk yang berbeda. Penduduk mempunyai keahlian yang
berbeda-beda pula sehingga terjadi saling membutuhkan. Penduduk juga menempati
tempat yang berbeda-beda kondisi alam dan sumberdayanya, hal ini menyebabkan
kehidupannya juga menjadi beragam karena memanfaatkan alam yang berbeda perlu
pengolahan dan alat yang berbeda pula.
Jadi perlu Anda ingat, ruang lingkup geografi secara umum adalah sama luasnya dengan
objek studi yang menjadi kajian geografi, yaitu meliputi semua gejala geosfer baik gejala
alam maupun gejala sosial serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya.

KONSEP GEOGRAFI



1. Lokasi, adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena geosfer. Konsep lokasi dibagi atas :

a. Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap.

b. Lokasi Relatif, lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya berubah.

2. Jarak, yaitu panjang antara dua tempat. Terdiri antara atas :

a. Jarak Mutlak, satuan panjang yang diukur dengan kilometer.

b. Jarak Relatif, jarak tempuh yang menggunakan satuan waktu

3. Keterjangkauan, menyangkut ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat, sarana apa yang digunakan, atau alat komunikasi apa yang digunakan dan sebagainya.

4. Pola, berupa gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran sungai, pola pemukiman, lipatan patahan dan lain-lain.

5. Morfologi, menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan eksogen yang membentuk dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan.

6. Aglomerasi, pengelompokan fenomena di suatu kawasan dengan latar belakang adanya unsur-unsur yang lebih memberi dampak positif.

7. Nilai Kegunaan, manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang.

8. Interaksi Interdependensi, keterkaitan ruang antara satu dengan yang lain, misalnya interaksi antara desa dengan kota.

9. Diferensiasi Area, daerah-daerah yan terdapat di muka bumi berbeda satu sama lain. Dapat dicermati dari corak yang dimiliki oleh suatu wilayah dengan wilayah yang lainnya.

10. Keterkaitan keruangan, hubungan antara penyebaran suatu unsur dengan unsur yang lain pada suatu tempat.

ARTIKEL JAGAT RAYA


1.     Teori Terjadinya Jagad Raya
 1. Big bang theory
Big Bang merupakan salah satu teori tentang awal pembentukan jagat raya. Teori ini menyatakan bahwa jagat raya dimulai dari satu ledakan besar dari materi yang densitasnya luar biasa besar dan merupakan ledakan Kosmik yg berasal dari Nebula ini dan meledak kesegala penjuru dengan mengeluarkan gas-gas. Gas-gas tersebut kemudian membentuk galaxy-galaxy,bintang-bintang dan planet-planet. Impilikasinya jagat raya punya awal dan akhir. Teori ini terus-menerus dibuktikan kebenarannya melalui sejumlah penemuan, dan diterima oleh sebagian besar astrofisikawan masa kini.Teori ini juga menganggap bahwa alam semesta ini terjadi akibat dari ledakan segumpal zat raksasa. Dengan kata lain bahwa alam semesta ini asalnya berupa 1 benda raksasa saja ,kemudian pecah akibat tekanan tenaga dalam di tengah-tengahnya,sehingga pecah menjadi berkeping-keping.kepingan-kepingan itu menjadi benda-benda alam. Model yang ketiga adalah Model Dentuman Besar (Big Bang). Menurut model ini, pada suatu saat, semua materi di dalam alam semesta terpadatkan dalam massa satu titik yang mempunyai volume nol karena gaya gravitasinya sangat besar. Alam semesta yang ada sekarang muncul dari ledakan massa yang mempunyai volume nol tersebut. Model Big Bang mulai dirintis sejak ditemukannya perhitungan oleh Alexandra Friedman, seorang ahli fisika Rusia, pada tahun 1922, yang menunjukkan ketidakstatisan struktur alam semesta dan impuls kecil pun mungkin cukup menyebabkan struktur keseluruhan mengembang atau mengerut menurut Teori Relativitas Einstein.
2. Steady State theory
Teori ini mengatakan bahwa alam semesta ini sudah ada sejak dulu dalam susunan seperti sekarang ini, dan zat-zat terus-menerus terbentuk. Dengan kata lain alam semesta  tidak punya awal dan akhir. It is always the same (on average) dengan dibuktikan adanya radiasi latar belakang yaitu pada bagian alam semesta yang menjadi kemungkinan batas alam semesta terdapat batasan yang disebut latar belakang. Radiasinya dilihat pinggir alam semesta itu punya sudut kelengkungan yang kurang dari 1,5 derajat (membuktikan adanya bagian bulat) juga dari ada tiada menjadi ada (bukti bahwa alam semesta dari ada menjadi ada hanya dari ledakan) dilihat juga penyebaran galaksi dan bentuk awal galaksi yang semula kecil hanya terdiri dari unsur helium saja dan atau hidrogen saja mengembang dari himpitan antar atom pada keadaan vakum hingga menjadi ledakan pada beberapa galaksi dan galaksi muda yang berbentuk masih bulat(bentuk awal) serta peluruhan atom utama pada bintang yang berpijar masih terdapat unsur helium pada hasil peluruhan, oksigen yang ada ketika ada asteroid dan hidrogen pada tenaga peraksi energi bintang.
3. Ocilating Theory
Selama berabad-abad, para astronom berusaha menemukan jawaban tentang pembentukan alam semesta. Salah satu model alam semesta yang pernah dicetuskan para ahli adalah Model Alam Semesta Berosilasi. Menurut model ini, pengembangan alam semesta saat ini akan berbalik pada suatu waktu menjadi pengerutan. Pengerutan ini menyebabkan segala sesuatu runtuh menjadi satu titik tunggal yang selanjutnya meledak lagi dan memulai pengembangan baru. Siklus ini akan berulang dalam waktu tak terbatas. Dengan kata lain, alam semesta ada selamanya dan mengalami siklus mengembang-runtuh berulang-ulang. Namun, hasil riset selama 15-20 tahun menunjukkan alam semesta berosilasi tidak mungkin terjadi. Hukum fisika tidak dapat menerangkan mengapa alam semesta yang mengerut dan runtuh dalam satu titik tunggal harus mengembang lagi atau bahkan lebih jauh, mengapa alam semesta yang mengembang harus mengerut lagi.
a.     Pengertian Jagad Raya
Jagad raya adalah ruangan yang maha luas, yang tak dapat diketahui atau dibayangkan luasnya. Jagad raya diduga bentuknya melengkung dan dalam keadaan memuai serta terdiri atas galaksi-galaksi atau sistem-sistem bintang yang jumlahnya ribuan.

 TEORI PEMBENTUKAN BUMI

Teori ato weebar`s hood

Pada waktu yang hampir bersamaan muncul teori dari ahli ilmu alam [Perancis] George Louis Leelere Comte de Buffon. Yang mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental ini menjadi planet.

Teori Laplace

Seorang ahli Matematika dan astronomi Perancis Pierre Simon Marquis de Laplace 1796 mengemukakan Bumi terbentuk dari gugusan gas panas yang berputar pada sumbunya, kemudian terbentuk cincin - cincin.Sebagian cincin gas tersebut, terlempar ke luar dan tetap terus berputar. Cincin gas yang berputar akan mengalami pendinginan, sehingga terbentuklah gumpalan - gumpalan bola yang menjadi planet - planet, termasuk Bumi.

Teori Planetisimal Hypothesis

Di kemukakan oleh, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama rekannya T.C Chamberlain, seorang ahli geologi, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, pada suatu saat didekati oleh sebuah bintang lain yang melintas dengan kecepatan tinggi di dekat matahari. Pada waktu bintang melintas di dekat matahari dan jarak keduanya relatif dekat, maka sebagian massa gas matahari ada yang tertarik ke luar akibat adanya gravitasi dari bintang yang melintas tersebut. Sebagian dari massa gas yang tertarik ke luar ada yang pada lintasan bintang dan sebagian lagi ada yang berputar mengelilingi matahari karena gravitasi matahari. Setelah bintang melintas berlalu, massa gas yang berputar mengelilingi matahari menjadi dingin dan terbentuklah cincin yang lama kelamaan menjadi padat dan di sebut planetisimal. Beberapa planetisimal yang terbentuk akan saling tarik - menarik bergabung menjadi satu dan pada akhirnya membentuk planet, termasuk Bumi.

Teori Tidal

Dua orang ilmuwan Inggris, James Jeans dan Harold Jeffreys, pada tahun 1918 mengemukakan teori tidal. Mereka mengatakan pada saat bintang melintas di dekat matahari, sebagian massa matahari tertarik ke luar sehingga membentuk semacam [cerutu].Bagian yang membentuk cerutu ini akan mengalami pendinginan dan membentuk planet - planet, yaitu merkurius, venus, BUMI,mars, yupiter, saturnus,uranus,neptunus

Teori Weizsaecker

Pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorang ahli astronomi Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari yang dikelilingi oleh massa kabut gas.Sebagian besar massa kabut gas ini terdiri atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium.Karena panas matahari yang sangat tinggi, maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan unsur yang lebih berat tertinggal dan menggumpal. Gumpalan ini akan menarik unsur - unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya berevolusi membentuk palnet - planet, termasuk Bumi.

Teori Kuiper

Gerald P.Kuiper mengemukakan bahwa pada mulanya ada nabula besar berbentuk piringan cakram. Pusat piringan adalah protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar mengelilingi promatahari adalah protoplanet. Dalam teorinya, beliau juga memasukkan unsur - unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Pusat piringan yang merupakan protomatahari menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur ringan tersebut menguap dan malia menggumpal menjadi planet - planet.

Teori Whipple

Fred L.Whipple, seorang ahli astronom Amerika mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan kabut debu kosmis yang berotasi membentuk semacam piringan.Debu dan gas yang berotasi menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan akhirnya menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke angkasa. Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan kemudian membentuk planet - planet.

ARTIKEL PENGANTAR ILMU GEOGRAFI DAN PEMBENTUKAN JAGAT RAYA,TATA SURYA,DAN BUMI

Pengertian Geografi (Menurut Para Ahli)

Geografi sebuah kata yang tidak asing bagi kita semua. Di mata pelajaran pada sekolah-sekolah, Geografi biasa identik dengan ilmu yang mempelajari tentang bumi. Padahal sebenarnya pengetahuan tentang geografi tidak hanya sebatas tentang bumi saja.
Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gĂȘo (“Bumi”) dan graphein(“menulis”, atau “menjelaskan”).

Definisi Geografi menurut para ahli :

  1. Menurut Erastothenes, Geografi adalah penulisan tentang bumi. Definisi ini sesuai denganperkembangan geografi pada masa itu yang membicarakan keadaan daerah lain (geo = bumi; graphein = penulisan atau uraian).
  2. Menurut Claudius Ptolomaeus, geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi.
  3. John Mackinder (1861-1947) seorang pakar geografi memberi definisi geografi sebagai satu kajian mengenai kaitan antara manusia dengan alam sekitarnya.
  4. Ekblaw dan Mulkerne mengemukakan, bahwa geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi dan kehidupannnya, mempengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang kita huni dan tempat rekreasi yang kita nikmati.
  5. Strabo , Menyebutkan bahwa geografi erat kaitannya dengan karakteristik tertentu mengenai suatu tempat dengan memperhatikan juga hubunganantara berbagai tempat secara keseluruhan. Geografi sejak perkembangannya,dimulai dari menceritakan tentang daerah lain, sudah lebih di khususkan lagi dan sudah adanya konsep region yaitu daerah yang sudah mempunyai cirikhas tersendiri dan adanya hubungan antardaerah (tempat).
  6. Bintarto (1977) Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaanbumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di permukaan bumi, baik secarafisik maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannyamelalui pendekatan keruangan, ekologi, dan regional untuk kepentinganprogram, proses, dan keberhasilan pembangunan
  7. Preston E. James, mengemukakan geografi berkaitan dengan sistem keruangan, ruang yang menempati permukaan bumi. Geografi selalu berkaiatan dengan hubungan timbal balik antara manusia dan habitatnya.
  8. Menurut Ullman (1954), Geografi adalah interaksi antar ruang
  9. Maurice Le Lannou (1959)mengemukakan bahwa Objek study geografi adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka bumi
  10. Paul Claval (1976) berpendapat bahwa Geografi selalu ingin menjelaskan gejala gejala dari segi hubungan keruangan
  11. Suatu definisi yang lain adalah hasil semlok (seminar dan lokakarya) di Semarang tahun 1988. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan.
  12. Karl Ritter, Geografi ialah studi tentang daerah yang berbeda-beda di permukaanbumi (Different areal) dalam keragamannya.
  13. John Hanrath , Geografi adalah pengetahuan yang menyelidiki persebaran gejalagejalafisik biologis dan antropologis pada ruang di permukaan bumi,sebab akibat dan gejala menurut ukuran nilai, motif yang hasilnya dapat dibandingkan.
  14. Vernor E. Finch dan Glen Trewartha (1980), Geografi adalah deskripsi dan penjelasan yang menganalisis permukaan bumi dan pandangannya tentang hal yang selalu berubah dan dinamis, tidak statis dan tetap. Dari pengertian di atas Vernor & Glen menitikberatkan pada aspek fisik yang ada di bumi yang selalu berubah dari masa ke masa.
  15. Hartshorne (1950) , Geografi adalah ilmu yang berkepentingan untuk memberikan deskripsiyang teliti, beraturan, dan rasional tentang sifat variabel permukaan bumi. Dalampandangan Hartshorne, geografi adalah suatu ilmu yang mampu menjelaskan tentang sifat-sifat variabel permukaan bumi secara teliti, beraturan, dan rasional.
  16. Yeates (1963), Geografi adalah ilmu yang memerhatikan perkembangan rasional dan lokasi dari berbagai sifat yang beraneka ragam di permukaan bumi. Dalam pandangan Yeates, geografi adalah ilmu yang berperanan dalam perkembangan suatu lokasi yang dipengaruhi oleh sifat-sifat yang ada di permukaan bumi dengan tidak mengenyampingkan alasan-alasan yang rasional.
  17. Alexander (1958), Geografi adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam pada aktivitas manusia. Dalam pandangan Alexander inilah mulai dibahas tentang hubungan timbal balik antara aktivitas manusia serta pengaruhnya terhadap lingkungan alam.
  18. Von Rithoffen (1905), Geografi adalah studi tentang gejala dan sifat-sifat permukaan bumi serta penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya, dan mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antara gejala-gejala dan sifat tersebut.
  19. Paul Vidal de La Blace (1915), Geografi adalah studi tentang kualitas negara-negara, di mana penentuan suatu kehidupan tergantung bagaimana manusia mengelola alam ini.
  20. UNESCO (1956) mendifinasikan geografi sebagai :
  1. satu agen sintesis
  2. satu kajian perhubungan ruang
  3. sains dalam penggunaan tanah
Referensi : 
Waluya,Bagja (2009). Memahami Geografi SMA / MA Kelas X Semester 1 dan 2. Jakarta :Armico
Endarto, D., Sarwono , & Prihadi, S. (2009). Nuansa geografi. Jakarta : Grahadi