1.
Teori
Terjadinya Jagad Raya
1. Big bang theory
Big Bang merupakan salah satu teori tentang awal
pembentukan jagat raya. Teori ini menyatakan bahwa jagat raya dimulai dari satu
ledakan besar dari materi yang densitasnya luar biasa besar dan merupakan
ledakan Kosmik yg berasal dari Nebula ini dan meledak kesegala penjuru dengan
mengeluarkan gas-gas. Gas-gas tersebut kemudian membentuk
galaxy-galaxy,bintang-bintang dan planet-planet. Impilikasinya jagat raya punya
awal dan akhir. Teori ini terus-menerus dibuktikan kebenarannya melalui
sejumlah penemuan, dan diterima oleh sebagian besar astrofisikawan masa
kini.Teori ini juga menganggap bahwa alam semesta ini terjadi akibat dari ledakan
segumpal zat raksasa. Dengan kata lain bahwa alam semesta ini asalnya berupa 1
benda raksasa saja ,kemudian pecah akibat tekanan tenaga dalam di
tengah-tengahnya,sehingga pecah menjadi berkeping-keping.kepingan-kepingan itu
menjadi benda-benda alam. Model yang ketiga adalah Model Dentuman Besar (Big
Bang). Menurut model ini, pada suatu saat, semua materi di dalam alam semesta
terpadatkan dalam massa satu titik yang mempunyai volume nol karena gaya
gravitasinya sangat besar. Alam semesta yang ada sekarang muncul dari ledakan
massa yang mempunyai volume nol tersebut. Model Big Bang mulai dirintis sejak
ditemukannya perhitungan oleh Alexandra Friedman, seorang ahli fisika Rusia,
pada tahun 1922, yang menunjukkan ketidakstatisan struktur alam semesta dan impuls
kecil pun mungkin cukup menyebabkan struktur keseluruhan mengembang atau
mengerut menurut Teori Relativitas Einstein.
2. Steady State theory
Teori ini mengatakan bahwa alam semesta ini sudah ada
sejak dulu dalam susunan seperti sekarang ini, dan zat-zat terus-menerus
terbentuk. Dengan kata lain alam semesta tidak punya awal dan akhir. It
is always the same (on average) dengan dibuktikan adanya radiasi latar belakang
yaitu pada bagian alam semesta yang menjadi kemungkinan batas alam semesta terdapat
batasan yang disebut latar belakang. Radiasinya dilihat pinggir alam semesta
itu punya sudut kelengkungan yang kurang dari 1,5 derajat (membuktikan adanya
bagian bulat) juga dari ada tiada menjadi ada (bukti bahwa alam semesta dari
ada menjadi ada hanya dari ledakan) dilihat juga penyebaran galaksi dan bentuk
awal galaksi yang semula kecil hanya terdiri dari unsur helium saja dan atau
hidrogen saja mengembang dari himpitan antar atom pada keadaan vakum hingga
menjadi ledakan pada beberapa galaksi dan galaksi muda yang berbentuk masih
bulat(bentuk awal) serta peluruhan atom utama pada bintang yang berpijar masih
terdapat unsur helium pada hasil peluruhan, oksigen yang ada ketika ada
asteroid dan hidrogen pada tenaga peraksi energi bintang.
3. Ocilating Theory
Selama berabad-abad, para astronom berusaha menemukan
jawaban tentang pembentukan alam semesta. Salah satu model alam semesta yang
pernah dicetuskan para ahli adalah Model Alam Semesta Berosilasi. Menurut model
ini, pengembangan alam semesta saat ini akan berbalik pada suatu waktu menjadi
pengerutan. Pengerutan ini menyebabkan segala sesuatu runtuh menjadi satu titik
tunggal yang selanjutnya meledak lagi dan memulai pengembangan baru. Siklus ini
akan berulang dalam waktu tak terbatas. Dengan kata lain, alam semesta ada
selamanya dan mengalami siklus mengembang-runtuh berulang-ulang. Namun, hasil
riset selama 15-20 tahun menunjukkan alam semesta berosilasi tidak mungkin
terjadi. Hukum fisika tidak dapat menerangkan mengapa alam semesta yang
mengerut dan runtuh dalam satu titik tunggal harus mengembang lagi atau bahkan
lebih jauh, mengapa alam semesta yang mengembang harus mengerut lagi.
a.
Pengertian
Jagad Raya
Jagad raya adalah ruangan yang maha luas, yang tak dapat
diketahui atau dibayangkan luasnya. Jagad raya diduga bentuknya melengkung dan
dalam keadaan memuai serta terdiri atas galaksi-galaksi atau sistem-sistem
bintang yang jumlahnya ribuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar